Jumat, 19 Januari 2024 16:50 WIB
Dalam kesepakatan yang tertuang di work, program & budget (WP&B), tahun 2024 SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah menyepakati target investasi eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS atau meningkat 200 persen dibandingkan realisasi investasi eksplorasi 2023 yang sebesar 0,9 miliar dolar AS.
Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, sejak tahun 2023 telah dilakukan pergeseran target eksplorasi dengan prospek yang ditargetkan semakin besar. Yakni, klasifikasi penemuan eksplorasi di rentang 100 hingga 500 juta setara minyak (MMBOE).
“Kami bersyukur di tahun 2023 berhasil mendapatkan total penemuan sumber daya sebesar 1.711,77 MMBOE atau yang terbesar selama 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di lapangan Abadi di tahun 2000,” kata Benny, Jumat (19/1/2024).
“Tahun 2024, prospek yang ditargetkan lebih besar lagi yaitu diatas 500 MMBOE sehingga pemboran sumur eksplorasi di tahun ini akan berada di area-area baru maupun laut dalam,” ujarnya.
Dijelaskan Benny, target investasi eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS untuk pemboran 50 sumur eksplorasi atau meningkat sekitar 31 persen dari realisasi pemboran sumur eksplorasi pada 2023 yang sebanyak 38 sumur.
Kinerja pemboran sumur eksplorasi terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Jika pada 2020 jumlah pemboran sumur eksplorasi sebanyak 28 sumur, maka di 2023 meningkat mencapai 38 sumur. Ini adalah angka terbanyak sejak 2017.
Benny menyebut, investasi eksplorasi terus meningkat dengan adanya penemuan big fish-giant dan laut dalam.
Dia menekankan bahwa aktivitas dan investasi eksplorasi akan lebih diagresifkan lagi di 2024.
“Selain investasi yang masif, untuk mendapatkan giant discovery, maka target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large,” ucap Benny.
“Kami bersyukur di 2023 kerja keras SKK Migas dan KKKS berhasil menghasilkan dua giant discovery di laut dalam, yaitu di Geng North yang berada di Kalimantan Timur dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara,” kata Benny.
Risiko pemboran di laut dalam sangat tinggi, karena itu perlu perhitungan yang cermat dan eksekusi yang tepat agar pemboran di laut dalam berjalan sesuai rencana dan menghasilkan temuan.
Benny menyampaikan untuk pemboran di Geng North, ENI mengeluarkan biaya hingga 100 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 1,5 triliun untuk 1 sumur. Sedangkan, Mubadala Energy menginvestasikan 93,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,4 triliun.
“Kami membutuhkan dukungan dan kemudahan dari berbagai pihak agar program pemboran eksplorasi di laut dalam berjalan dengan baik dan menghasilkan temuan, tentu dapat dibayangkan kerugian KKKS jika biaya triliunan tersebut tidak menghasilkan temuan. Dukungan fiskal dan insentif agar memacu investor melakukan eksplorasi juga terus kami harapkan,” terang Benny.
Diungkap Benny, total sumber daya penemuan di 2023 mencapai sekitar 1.711,77 MMBOE dan menjadi penemuan terbesar dalam 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di Lapangan Abadi pada 2020.
Menurutnya, di 2023 success ratio pemboran sumur eksplorasi mencapai 54 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.
“Perjalanan untuk merealisasikan target investasi pemboran eksplorasi masih panjang, oleh karena itu kami terus intensif melakukan koordinasi dengan KKKS untuk memastikan kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan, serta investasi di eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar dapat direalisasikan seoptimal mungkin,” imbuhnya.
SKK Migas juga terus mendorong setiap penemuan segera dilakukan plan of development (POD) sebagai langkah untuk mengganti cadangan yang diproduksikan.
Sejak 2018 atau selama enam tahun berturut-turut, SKK Migas berhasil menjaga reserve replacement ratio (RRR) diatas angka 100 persen yang menambah usia cadangan migas.
Pada 2023, SKK Migas berhasil mendapatkan angka RRR sebesar 124 persen dengan penambahan cadangan sebesar 705,91 MMBOE dengan rencana investasi mencapai 12,9 miliar dolar AS.https://menghadapimu.com